Saat ini banyak pengusaha yang mengembangkan usahanya melalui kemitraan dengan sistem waralaba. Kita lihat, waralaba jenis kuliner seperti makanan dan minuman, mulai dari paket booth hingga berbentuk resto terus menjamur.
Namun, masyarakat yang ingin menjadi terwaralaba atau pihak yang mendapatkan hak untuk menjalankan usaha waralaba harus jeli melihat apakah usaha yang ditawarkan benar-benar mapan untuk diwaralabakan atau hanya sekadar business opportunity alias BO.
Saat ini banyak usaha yang sebetulnya belum sempurna, baik standarisasi maupun SOP yang ada tapi telah ditawarkan kepada masyarakat. Hal inilah yang akhirnya membuat usaha tersebut tidak tahan lama.
Untuk itu simak beberapa tips yang perlu diperhatikan masyarakat sebelum berinvestasi pada salah satu usaha yang ditawarkan agar tidak salah memilih usaha.
1. Investor harus menanyakan kapan usaha tersebut mulai berdiri dan mulai ditawarkan menjadi usaha waralaba.
2. Jika sudah diwaralabakan, tanyakan siapa terwaralaba pertamanya dan mintalah nomor kontaknya untuk menanyakan keberhasilan usaha yang dijalankan.
3. Perhatikan keunikan usaha tersebut, sebab hal ini menjadi nilai tambah di tengah persaiangan usaha yang semakin ketat.
4. Tanyakan omzet yang diraih, lalu analisa penjualan rata-rata yang sudah berjalan, baik secara triwulan dan tahunan. Bila grafiknya menanjak berarti usahanya prospektif
Apabila mereka tidak mau menyampaikan hal yang ditanyakan tersebut, maka itu bukan usaha waralaba tapi BO, dan usahanya bisa dikatakan belum mapan.