Social Media menjadi satu fenomena menarik di Indonesia bahkan di dunia secara umum. Perannya dalam bisnis makin menunjukkan performa mengagumkan, banyak perusahaan sudah mengalihkan sebagian bugdetnya khusus untuk meningkatkan produktifitas dan efektifitas di social media.
Namun, mencetak penjualan di social media tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, butuh strategi yang tepat dan sedikit kesabaran dalam membangun pasar.
Berikut beberapa strategi yang dapat melejitkan penjualan di social media, Check this out!
Sesuaikan target pasar dan jenis social media
Tidak semua brand memiliki target pasar yang sama. Ada yang bersifat B2C (business to consumer) yang berarti produk tersebut digunakan oleh orang banyak yang menjadi konsumen akhir, ada juga yang B2B (Business to Business) yang berarti konsumen produk tersebut adalah perusahaan lain.
Jenis social media pun perlu diperhatikan, tiap social media punya karakternya masing-masing. Twitter memiliki karakter young karena memang sebagian besar penggunanya adalah usia muda, sedangkan facebook di Indonesia memiliki karakter pengguna yang lebih tua usianya dari twitter. Banyak orang tua yang baru memiliki dan aktif menggunakan facebook. linkedIn memiliki karaker pengguna yang professional, pekerja, dan berbasis profesi. Instagram memiliki karakter mirip twitter. Sedangkan youtube memiliki pengguna yang lebih luas dan umum.
Secara umum, analisis target pasar menjadi kunci awal keberhasilan di social media.
Jadi, harus diperhatikan juga manakah yang lebih cocok dengan target pasar kita. Berapa usia rata-rata target pasar kita? Apa profesinya? Bagaimana Perilakunya? Nanti kita bisa menilai jenis social media apa yang pas.
Focus pada target
Milikilah target yang baik. Target yang dimaksud tidak hanya target penjualan, tapi juga target promosi. Apa saja yang ingin dicapai? Followers kah? Likers kah? Interaksi kah? atau penjualan?. Bila target langsung ke penjualan, maka seluruh parameter tadi harus tercapai semua dengan baik, artinya, effortnya pun lebih tinggi dibandingkan targetnya hanya followers atau likers yang banyak terlebih dahulu
Be Creative, Be Different, Give an Advantage!
Makin tingginya persaingan di dunia offline ternyata meningkatkan tensi persaingan di social media juga. Maka dari itu, buatlah program promo yang kreatif, beda, dan memberi NILAI bagi konsumen. Quiz, contest, dan gerakan-gerakan campaign marketing bisa menjadi pilihan yang pas untuk berkreasi.
Bangun Komunitas
Bila sudah bisa membangun interaksi aktif dengan berbagai strategi promo, maka tujuan selanjutnya adalah mengikat seluruh konsumen kita lewat komunitas. Komunitas ini tidak harus 100% membawa nama brand, tetapi bisa digeser sedikit menjadi lebih umum namun tetap memiliki afiliasi kuat terhadap brand kita.
Evaluasi Strategi
Last, Evaluasi mutlak harus dilakukan. Evaluasi apakah seluruh strategi kita di social media bisa mendatangkan konsumen, apakah bisa memancing interaksi aktif, apakah bisa mendatangkan penjualan?
Evaluasi lagi seluruh kekurangan-kekurangan untuk diperbaiki di waktu kedepan.
See? Social media menjadi tantangan tersendiri bagi sebuah brand untuk membangun konsumennya, mudah-mudahan beberapa strategi diatas bisa menjadi masukan berarti bagi kita semua.